animation

tentang penulis

Foto saya
akhirat, neraka, Indonesia
berhenti tidak ada dijalan ini...berhenti berarti mati...lengah meski sekilas pasti tergilas......mereka yang maju merekalah yang bergerak kedepan

Senin, 16 November 2009

islam di spanyol

PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL
(TINJAUAN ILMU DAKWAH)


I. LATAR BELAKANG
Setelah berakhirnya pereode islam klasik, ketika islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam dengan keberhasilan eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan islam dan bagian dunia lainnya, tetapi dalam bidang ilmu dan teknologi. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi itulah yang mendukung kemajuan politiknya. Kemajuan-kemajuan ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Islam di spanyol. Dari Islam Spanyol di Eropa banyak sekali orang-orang Eropa menimba ilmu di sana.
Pada pereode klasik ketika Islam mencapai keemasannya, spanyol merupakan pusat peradaban islam yang sangat penting, menyaingi baghdad di timur. Ketika itu orang-orang eropa Kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi di spanyol dan pulang ke Negara asalnya dengan mendirikan perguruan tinggi.
Wilayah Andalus, yang sekarang disebut Spanyol di ujung selatan benua eropa, masuk kedalam kawasan dinasti Bani Umayyah semenjak Thariq bin Ziyad mengalahkan pasukan Spanyol pimpinan raja Roderick raja bangsa Ghotia tahun 92 H/ 711 M. kemenangan menjadi awal bagi Thariq untuk menakhlukkan kota-kota lain di semenanjung Liberia tanpa banyak kesulitan. Islam pun begitu mudah diterima oleh masyarakat Andalus.
Begitu besar jasa Islam kepada barat lewat spanyol. Agama islam banyak dianut dan memberi warna yang indah di Negara tersebut. Apa yang menjadi daya pikat masyarakat spanyol tersebut sehingga mudah menerima islam. Sehingga Islam pun memberikan banyak energi positif terhadap negara tersebut. Dan apa yang sedang terjadi di spanyol sehingga islam sebegitu mudah diterima. Pertanyaan-pertanyaan tadi akan coba di jawab dalam makalah ini.

II. PEMBAHASAN
A. Masuknya Islam ke Spanyol
Sebagaimana disebutkan dalam literature-literatur sejarah peradaban islam, Spanyol di duduki ummat islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M).
Ramadhan 92 H, atau bertepatan dengan tahun 711 M, Thariq bin Ziyad dan pasukannya merapat di pantai Spanyol. Dengan membawa misi untuk menyebarkan dakwah Islam. Sayang, Raja Roderick dan pasukannya menolak, dan bahkan mengobarkan peperangan. Peperangan itu sebenarnya bermula dari pertikaian antara sesama Kristen Spanyol. Raja Roderick yang berkuasa saat itu, memaksakan keyakinan Trinitas Kristen yang dianutnya kepada umat Nasrani Aria.
Sebelumnya, Gubernur Musa Ibnu Nushair telah mengirimkan pasukan yang dikomandani Tharif bin Malik. Tharif sukses. Kesuksesan itu mendorong Musa mengirim Thariq. Saat itu, seluruh wilayah Islam masih menyatu di bawah kepemimpinan Khalifah al-Walid dari Bani Umayah.
Thariq mencatat sukses. Ia mengalahkan pasukan Raja Roderick yang semena-mena di Bakkah. Setelah itu ia maju untuk merebut kota-kota seperti Cordova, Granada dan Toledo yang saat itu menjadi ibukota kerajaan Gothik. Ketika merebut Toledo, Thariq diperkuat dengan 5.000 orang tentara tambahan yang dikirim Musa Ibnu Nushair.
Thariq sukses. Bukit-bukit di pantai tempat pendaratannya lalu dinamai Jabal Thariq, yang kemudian dikenal dengan sebutan Gibraltar. Musa bahkan ikut menyeberang untuk memimpin sendiri pasukannya. Ia merebut wilayah Seville dan mengalahkan Penguasa Gothic, Theodomir. Musa dan Thariq lalu bahu-membahu menguasai seluruh wilayah Spanyol selatan itu.
Pada 755 Masehi, Abdurrahman–keturunan Keluarga Umayyah yang lolos dari kejaran penguasa Abbasiyah tiba di Spanyol. Abdurrahman ad-Dakhil, demikian orang-orang menjulukinya. Ia membangun Masjid Cordova, dan menjadi penguasa tunggal di Andalusia dengan gelar Emir. Keturunannya melanjutkan kekuasaan itu sampai 912 Masehi. Kalangan Kristen sempat mengobarkan perlawanan untuk mencari kematian? (martyrdom). Namun penguasa Bani Umayyah di Andalusia ini mampu mengatasi tantangan itu.
Montgomery menganalisa tentang rahasia kemajuan peradaban Islam, ia mengatakan bahwa Islam nggak mengenal pemisahan yang kaku antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran agama. Satu dengan yang lain, dijalankan dalam satu tarikan nafas. Pengamalan syariat Islam, sama pentingnya dan memiliki prioritas yang sama dengan riset-riset ilmiah.
B. Perkembangan Islam di Spanyol
penguasaan ummat islam terhadap Andalusia dapat di bagi menjadi beberapa pereode:
1) Pereode Pertama
Pereode pertama antara tahun 711-755 M, Andalusia diperintah oleh para wali yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Secara politis pereode ini Andalus masih banyak perebutan kekuasaan tau belum stabil.
2) Pereode Kedua
Pereode antara tahun 755-1013 M pada waktu Andalus dikuasai oleh daulah Bani Umayyah II. Pereode ini dibagi dua:
o Masa keamiran tahun 755-912, masa ini dimulai ketika Abdurrahman al-Dakhil pada saat itu mengambil kekuasaan dari Amir Yusuf al-Fihri. Ia kemudian memproklamirkan berdirinya dulah Amawiyyah II.
o Masa kekhalifahan tahun 912-1013 M, ketika Abdurrahman III, Amir kedelapan bani Umayyah II, menggelari diri dengan Khalifa al-Nashir li Dinillah. Dilanjutkan oleh Hakam II dan kemudian Hisyam II. Pada masa ini islam mencapai zaman keemasan.
3) Pereode Ketiga

Pereode ini antara tahun 1013-1492 M, ketika ummat islam Andalus terpecah belah menjadi kerajaan-kerajaan kecil.
o Masa kerajaan kecil antara tahun (1031-1086 M) yang sifatnya local, jumlahnya sekitar 20 buah masa ini disebut Muluk at-Tawaif (raja golongan).
o Masa antara tahun 1086-1235 M ketika ummat islam Andalus dalam kekuasaan bangsa Barbar Afrika Utara. Dan umat islam jatuh di bawah kekuasaan Kristen kecuali kerajaan Granada.
Masa antara 1232-1492 M, secara keseluruhan ummat islam dibawah kekuasaan Kristen dan raja terakhir Abu Abdillah, melarikan diri ke Afrika Utara.
Hancurnya islam di Spanyol diiringi dengan gerakan Reconquista yang terus berlanjut. Tahun 1499 kerajaan Kristen Granada melakukan pemaksaan terhadap orang islam untuk memeluk orang Kristen dan buku-buku orang islam dibakar. Tahun 1502 M pemerintah kerajaan Granada memerintahkan agar umat islam pergi ke luar negeri kalau tidak memeluk agama islam.
Demikianlah Granada takluk dan menyerah yang diduduki oleh pengikut-pengikut Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella pada tanggal 2 Januari 1492 M/2 Rabiul Awwal 898 H. Karena kegigihan dan perjuangan Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella, Paus Alexander VI (L. 1431-W. 1503) yang terkenal dengan perjanjian Tordesillasnya pada tahun 1494 ia memberi gelar raja dan ratu ini sebagai "Catholic Monarch" atau "Los Reyes Catolicos" atau Raja Katolik.
Dengan kemenangan umat Kristen inilah orang-orang Islam dipaksa keluar dari tanah Spanyol, untuk yang mau menetap harus berpindah agama. Selain dari itu, orang-orang Yahudi pun ikut terusir dari tanah ini. Padahal, saat kekuasaan Islam sedang berjaya mereka mendapat tempat, kehormatan, dan pekerjaan yang layak oleh orang-orang Muslim Spanyol. s
C. Kemajuan Peradaban di Spanyol
Islam di Spanyol bukanlah sekedar Islam formal namun banyak sekali karya fenomenal yang di hasilkan karena adanya penyatuan dan pengoptimalan akal dan wahyu. Diantara kemajuan peradaban yang telah disumbangkan ummat Islam di Spanyol kepada dunia adalah:
1. Dalam kesusastraan
Dalam bidang ini telah melahirkan sastrawan muslim yang bernama Abu Umar Ahmad ibnu Muhammad (Ibnu Abd rabih) yang menulis karya sastra Al-Iqd al-Farid dan Ibnu Hani al-Andalusi yang telah menyumbangkan karyanya yang berjudul zajal dan muwassahah.
2. dalam bidang seni bangunan
dalam bidang ini di Spanyol telah menjelma menjadi kota yang indah, adanya penerangan jalan adanya saluran air untuk dan bangunan-bangunan yang megah
3. dalam bidang sejarah
dalam bidang sejarah, di Spanyol telah muncul sejarawan pertama Andalus ibnu Hayyan dan sejarawan yang terkenal adalah Ibnu Khaldun dengan karyanya yang sangat monumental berjudul Muqaddimah.
4. dalam bidang ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan
ilmu filsafat di spanyol telah dirintis oleh Ibnu Massaroh. Dan filosof yang sangat terkenal adalah Ibnu Bajjah dengan karyanya The Rule of Solitary. Ibnu Tufail dengan karyanya Hay Ibnu Aqzan. Serta Ibnu Rusyd dengan karyanya Tahafut al-Tahafut.
Dengan mudahnya islam masuk di spanyol disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi. Yaitu diantaranya adalah factor eksternal dan factor internal.
b. Faktor Eksternal
Factor eksternal adalah kondisi dalam negeri Spanyol sendiri. Kondisi social, politik dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan yang menyedihkan. Secara politik daerah Spanyol terbagi-bagi ke beberapa daerah tidak ada kebebasan berpendapat dan beragama. Yang tidak bersedia masuk Kristen akan dibunuh secara brutal. Banyak sekali kaum tertindas di negri ini banyak sekali kemelaratan, adanya system kelas. Selain itu, kaum tertindas menanti kedatangan juru pembebas, dan juru pembebasnya adalah orang-orang islam.
Factor kemunduran Islam adalah kembali menguatnya kaum Kristen. Sehingga membuat Islam berantakan dan bertekuk lutut.
c. Faktor Internal
Adapun yang dimaksud factor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam diri penguasa , tokoh-tokoh pejuang dan prajurit islam yang terlibat dalam penahlukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan penuh percaya diri. Mereka pun cakap berani dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan. Yang tak kalah pentingnya adalah ajaran islam yang ditunjukkan para tentara islam adalah toleransi, persaudaraan, dan tolong menolong. Dengan ajaran islam yang demikian membuat penduduk islam mudah menerima islam.
Adapun sebab kehancuran islam di Spanyol karena penguasanya yang lalim dan lemah. Yang dikejar adalah kekuasaan dan tidak dilandasi spirit dakwah islam.
Asghar Ali Enginer menyatakan bahwa sebenarnya islam adalah agama pembebasan. Yaitu membebaskan kaum-kaum mustad’afin yang tertindas, baik dari segi ekonomi, politik dan sosial. Muhammad dalam perjaungannya adalah melawan penindas yang selalu berusaha mengancam kemaslahatan ummat. Sehingga Muhammad dalam perjuangannya bernafaskan nilai-nilai islam yang terkandung dalam wahyu tuhan dalam membangun sistem sosial. Oleh karena itu ummat islam sekarang dalam berda’wah haruslah mampu memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan sosial, politik dan ekonomi.
III. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, kemajuan islam di Spanyol adalah karena adanya spirit dakwah islam dalam menghilangkan penindasan-penindasan yang dilakukan oleh golongan-golongan tertentu. Dan kemunduran islam karena banyak pemimpin-pemimpin ummat islam yang sudah tidak memiliki spirit dakwah islam dalam menghilangkan penindasan-penindasan. Para pemimpin banyak disibukkan dengan perebutan kekuasaan sehingga memicu perpecahan ummat islam.
IV. SARAN
Sungguh kecongkakan dan kesombongan intelektual bila pemakalah menganggap pemaparan dalam makalah ini sempurna atau bersifat final. Oleh karena itu, pemakalah berharap kepada semua pihak yang membaca makalah ini berkenan memberikan kritik yang konstruktif ataupun mendekonstruksi substansi maupun metodologi bila memang diperlukan. Demikian pemaparan makalah ini mengenai Perkembangan Islam di Spanyol; Tinjauan Ilmu Dakwah. Tentunya dalam pemaparan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi substansi materi maupun segi metodologi istinbat hukum. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam kancah intelektual.Amiin.















Daftar Pustaka

• Ali Asghar Enginer, Teologi Pembebasan, Jakarta: Pustaka Pelajar, 1999.

• Departemen Agama Republik Indonesia, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ikhtiar Baru-Van Hoeve, 1997, vol. I.

• Djamhuri, Bangsa Arab dalam Lintasan Sejarah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1988.

• HJ. Yahya Mahayudin, Islam di Spanyol dan Sicily, Kuala Lumpur: Pendidikan Bahasa dan Kementrian Malaysia, 1990.

• Hitti Phlip K., History of The Arab, London: The Macmillan Press Ltd, !974.
.
• Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, jilid I, Jakarta: UI Press, 1978,

• Sunanto Musyifah, Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, Jakarta: Fajar Pratama Offset, 2003.

• Syed Mahmudunnashir, Islam its Consept and History, New Delhi: Kitab Bavan, 1981.

• Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam, Jakarta: Wijaya, 1983

• Watt W. Mongomery, Muslim Intelectual, diterjemahkan oleh Prasetyo, Islam dan Peradaban Dunia, Pengaruh Islam Atas Eropa Abad Pertengahan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995.

• Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II, Raja Jakarta: Grafindo Persada, 2003. #

Tidak ada komentar: