animation

tentang penulis

Foto saya
akhirat, neraka, Indonesia
berhenti tidak ada dijalan ini...berhenti berarti mati...lengah meski sekilas pasti tergilas......mereka yang maju merekalah yang bergerak kedepan

Jumat, 15 Mei 2009

kehidupan remaja

Menyoal Hubungan Antar Remaja
Oleh: Musthofa*

Jalinan hubungan yang dilakukan oleh remaja dengan lawan jenis merupakan sebuah kelaziman. Secara umum, banyak sekali hubungan transpersonal yang diwujudkan oleh para remaja dengan istilah pacaran(hubungan khusus antar remaja pra nikah). Tidak dipungkiri bahwa berpacaran merupakan kebutuhan psikis remaja (lazim). Bila dipandang dari sudut agama islam sendiri, sebenarnya tidak ada istilah pacaran. Dalam islam yang ada hanyalah khitbah (melamar).
Potret kehidupan remaja
Entah kapan istilah pacaran muncul memasuki relung kehidupan kita. Mungkin tidak ada yang tahu sejarah munculnya istilah pacaran. Namun dalam realita pacaran sungguh ada dan kebanyakan umat islam di Indonesia melakukannya. Berpecaran dipandang sebagai hak asasi manusia dan merupakan kebutuhan psikis manusia. Sebagai wujud dari eksistensi manusia (remaja) salah satunya adalah menjalin hubungan transpersonal secara khusus.
Dalam menjalin hubungan transpersonal secara khusus, dapat mengetahui karakter masing-masing kelebihan inilah yang sekilas nampak dalam hubungan transpersonal. Disamping menyimpan kelebihan, kekurang pun tidak akan pernah lepas dari hubungan ini. Banyak sekali kecenderungan-kecendrungan berbuat negative yang bersifat distorsif (menghancurkan).
Idealnya, pacaran dijadikan sebagai proses pembelajaran dalam kecerdasan emosional. Namun, realita yang terjadi sangatlah jauh dari aras yang digariskan. Tidak sedikit akibat negatif yang ditimbulkan dari hubungan transpersonal khusus ini. Mulai dari bunuh diri, aborsi, dan pembunuhan. Semua itu akibat dari bebasnya pergaulan antar remaja. Keadaan ini sangatlah memprihatinkan bagi kehidupan social.
Apakah zaman jahiliah telah lahir kembali dalam realitas kehidupan remaja negri ini? Kalau kita merenung sejenak, bisa dikatakan zaman jahiliyah telah lahir kembali dalam bentuk yang lain.
Habis pacaran terbitlah aborsi, mungkin itulah ungkapan yang sangat relevan dalam mendiskripsikan kacaunya dunia remaja saat ini. Problem satu ini, sudah lama masuk dalam relung dunia remaja. Telah banyak terungkap kejadian aborsi yang gempar dilakukan oleh para remaja dalam negeri ini. Apa benar gadis-gadis kita sudah banyak yang nggak virgin lagi? Pertanyaan ini membutuhkan penelitian yang mendalam bukan sekedar asumsi belaka.
Apapun alasan aborsi, tidak dibenarkan oleh Islam, dan jelas hukumnya adalah haram. kalo kamu mengaku seorang muslim dan masih aktif melakukan pacaran atau bergaul bebas, itu lebih baik ditinggalkan, sebelum semuanya menjadi bubur.
Perspektif Hukum Islam
Dari sudut pandang usul al-fiqh pacaran bisa dikatakan perbuatan yang termasuk dalam sadz al-dzarai artinya lebih baik tidak dilakukan meskipun boleh dilakukan. Maksud dari kaidah ini adalah untuk mencegah terjadinya kemudharatan (dampak buruk). pahami kembali norma-norma yang digariskan oleh islam, bahwa Islam merupakan piranti kehidupan dalam melakukan pergaulan hidup. Sesungguhnya di dalam al-Qur’an semuanya sudah dijelaskan mana yang baik dan yang buruk, tinggal kesadaran kita untuk memahami lebih dalam.


Menyoal Hubungan Antar Remaja
Oleh: Musthofa*

Jalinan hubungan yang dilakukan oleh remaja dengan lawan jenis merupakan sebuah kelaziman. Secara umum, banyak sekali hubungan transpersonal yang diwujudkan oleh para remaja dengan istilah pacaran(hubungan khusus antar remaja pra nikah). Tidak dipungkiri bahwa berpacaran merupakan kebutuhan psikis remaja (lazim). Bila dipandang dari sudut agama islam sendiri, sebenarnya tidak ada istilah pacaran. Dalam islam yang ada hanyalah khitbah (melamar).
Potret kehidupan remaja
Entah kapan istilah pacaran muncul memasuki relung kehidupan kita. Mungkin tidak ada yang tahu sejarah munculnya istilah pacaran. Namun dalam realita pacaran sungguh ada dan kebanyakan umat islam di Indonesia melakukannya. Berpecaran dipandang sebagai hak asasi manusia dan merupakan kebutuhan psikis manusia. Sebagai wujud dari eksistensi manusia (remaja) salah satunya adalah menjalin hubungan transpersonal secara khusus.
Dalam menjalin hubungan transpersonal secara khusus, dapat mengetahui karakter masing-masing kelebihan inilah yang sekilas nampak dalam hubungan transpersonal. Disamping menyimpan kelebihan, kekurang pun tidak akan pernah lepas dari hubungan ini. Banyak sekali kecenderungan-kecendrungan berbuat negative yang bersifat distorsif (menghancurkan).
Idealnya, pacaran dijadikan sebagai proses pembelajaran dalam kecerdasan emosional. Namun, realita yang terjadi sangatlah jauh dari aras yang digariskan. Tidak sedikit akibat negatif yang ditimbulkan dari hubungan transpersonal khusus ini. Mulai dari bunuh diri, aborsi, dan pembunuhan. Semua itu akibat dari bebasnya pergaulan antar remaja. Keadaan ini sangatlah memprihatinkan bagi kehidupan social.
Apakah zaman jahiliah telah lahir kembali dalam realitas kehidupan remaja negri ini? Kalau kita merenung sejenak, bisa dikatakan zaman jahiliyah telah lahir kembali dalam bentuk yang lain.
Habis pacaran terbitlah aborsi, mungkin itulah ungkapan yang sangat relevan dalam mendiskripsikan kacaunya dunia remaja saat ini. Problem satu ini, sudah lama masuk dalam relung dunia remaja. Telah banyak terungkap kejadian aborsi yang gempar dilakukan oleh para remaja dalam negeri ini. Apa benar gadis-gadis kita sudah banyak yang nggak virgin lagi? Pertanyaan ini membutuhkan penelitian yang mendalam bukan sekedar asumsi belaka.
Apapun alasan aborsi, tidak dibenarkan oleh Islam, dan jelas hukumnya adalah haram. kalo kamu mengaku seorang muslim dan masih aktif melakukan pacaran atau bergaul bebas, itu lebih baik ditinggalkan, sebelum semuanya menjadi bubur.
Perspektif Hukum Islam
Dari sudut pandang usul al-fiqh pacaran bisa dikatakan perbuatan yang termasuk dalam sadz al-dzarai artinya lebih baik tidak dilakukan meskipun boleh dilakukan. Maksud dari kaidah ini adalah untuk mencegah terjadinya kemudharatan (dampak buruk). pahami kembali norma-norma yang digariskan oleh islam, bahwa Islam merupakan piranti kehidupan dalam melakukan pergaulan hidup. Sesungguhnya di dalam al-Qur’an semuanya sudah dijelaskan mana yang baik dan yang buruk, tinggal kesadaran kita untuk memahami lebih dalam. #

Tidak ada komentar: